Saturday, June 24, 2023

AHLU FATRAH MENURUT ISLAM

 OBJEKTIF PENULISAN

Di dalam tulisan ini, akan dijelaskan definisi ahlu fatrah(أهل الفترة) menurut Islam, kategori ahlu fatrah, isu islamophobia dan cara atasinya.

DEFINISI AHLU FATRAH

Ahlu fatrah adalah satu istilah dalam Islam yang merujuk kepada mereka yang hidup pada zaman Nabi Isa as sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir.  Zaman tersebut adalah zaman kegelapan agama.  Orang yang hidup pada zaman ini disebut sebagai ahlu fatrah.[1]

KATEGORI AHLU FATRAH

Kategori ahlu fatrah mencakupi kepada empat kategori berikut[2][3]:

1.      Mereka yang hidup sebelum Nabi SAW dan sebelum penyebaran ajaran Islam secara meluas.

2.      Mereka yang hidup di luar wilayah Islam di mana Islam sampai pada masa itu.

3.      Mereka yang tiada akses terhadap ilmu pengetahuan dan maklumat mengenai Islam.

4.      Mereka yang terbatas pengetahuannya berkaitan Islam atau belum memahami ajaran agama dengan baik.

 

DEFINISI ISLAMIPHOBIA

Islamophobia adalah sikap atau tindakan yang berdasarkan ketakutan, ketidakpercayaan, atau kebencian terhadap Islam dan umat Muslim. Hal ini dapat mencakup prasangka negatif, stereotaip, diskriminasi, atau tindakan kekerasan terhadap individu atau kelompok Muslim.

CARA ATASI ISLAMIPHOBIA

Islamiphobia ini boleh diatasi dengan pelbagai caranya. Antaranya melalui Pendidikan dan kesedaran, dialog dan interaksi antara agama, menolak diskirminasi

·       Pendidikan dan Kesedaran: Penting untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam dan umat Muslim melalui pendidikan dan kesedaran. Masyarakat perlu memiliki akses yang lebih baik terhadap pengetahuan tentang Islam, sejarahnya, praktik-praktiknya, dan sumbangan umat Muslim terhadap masyarakat. Ini dapat membantu memecahkan stereotaip dan prasangka yang salah terhadap Islam.

·       Dialog dan Interaksi Antara agama: Dorongan dialog dan interaksi positif antara umat Muslim dan non-Muslim sangat penting. Melalui dialog saling mengerti, ketakutan dan kesalahfahaman dapat dikurangi. Masyarakat perlu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmoni dan saling mendukung antara berbagai komuniti agama.

·       Menolak Diskriminasi: Masyarakat perlu bersatu dalam menolak diskriminasi terhadap umat Muslim. Hal ini meliputi mendukung perundangan yang melindungi hak-hak awam dan kebebasan beragama umat Muslim, serta melaporkan kes-kes Islamophobia kepada pihak berwajib.

·       Memerangi Stereotaip dan Propaganda Negatif: Diperlukan upaya untuk menentang dan membaiki stereotaip dan propaganda negatif tentang Islam dan umat Muslim. Media, pendidikan, dan individu mestilah bertanggung jawab dalam menghidangkan informasi yang tepat dan objektif tentang Islam, dan mendedahkan dan menentang narasi yang memburukkan Islam.

·       Memperkuat Kerjasama Antara agama: Meningkatkan kerjasama antara komuniti Muslim dan non-Muslim dalam kegiatan sosial, ekonomi, budaya, dan medan amal dapat membangun pemahaman dan rasa saling percaya mempercayai. Ini dapat membantu memecahkan prasangka dan mempromosikan nilai-nilai persaudaraan dan kesatuan.

·       Melibatkan Pemimpin Agama dan Masyarakat: Pemimpin agama dan masyarakat memainkan penting penting dalam memerangi Islamophobia. Mereka mestilah lantang mempromosikan sifat  toleransi, perdamaian, dan saling pengertian, serta mengambil tindakan tegas dalam mengatasi diskriminasi dan kebencian terhadap umat Muslim.

Berikut dijelaskan berkaitan konsep ahlu fitrah dalam konteks masa kiniKonsep ahlu fatrah memiliki beberapa implikasi dalam konteks masa kini. Meskipun konsep ini secara khusus merujuk pada individu-individu yang hidup sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW dan penyebaran ajaran Islam secara luas, ada beberapa pemikiran yang terkait dengan masa kini:

·       Pertimbangan bagi individu yang belum menerima ajaran Islam

Ahlu fatrah pada asasnya  menjelaskan peri pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang agama. Bagi individu yang belum menerima ajaran Islam, terdapat tanggung jawab untuk mencari kebenaran agama dan berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Ini mengimplikasikan perlunya usaha aktif dalam pencarian ilmu dan maklumat tentang Islam, serta penelitian yang sungguh-sungguh terhadap ajaran agama.

·       Penghormatan terhadap keadilan dan kebijaksanaan Allah

Konsep ahlu fatrah mengingatkan kita akan keadilan dan kebijaksanaan Allah SWT . Allah adalah Maha Adil dan Maha Bijaksana dalam menilai setiap individu berdasarkan pengetahuan, usaha, dan keadaan mereka. Dalam konteks masa kini, ini menunjukkan bahwa setiap orang akan dinilai oleh Allah SWT berdasarkan situasi dan kondisi mereka, termasuk kesempatan untuk menerima ajaran Islam dengan sepenuhnya.

·       Pentingnya dakwah dan penyampaian ajaran Islam

Konsep ahlu fatrah menekankan pentingnya dakwah dan penyampaian ajaran Islam kepada individu-individu yang belum menerima wahyu Islam. Ini mengimplikasikan pentingnya upaya dakwah yang berterusan dan penyebaran pengetahuan tentang Islam secara luas. Individu yang belum menerima ajaran Islam perlu diberikan kesempatan untuk memahami ajaran agama dengan baik dan membuat pilihan yang sadar dan terinformasi.

·       Penghargaan terhadap pengetahuan dan pemahaman agama

Konsep ahlu fatrah menunjukkan bahwa individu-individu yang hidup dalam keadaan jahil atau keterbatasan pengetahuan tentang Islam masih memiliki tanggung jawab untuk mencari kebenaran. Ini mendorong umat Muslim untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang ajaran agama, serta berbagai pengetahuan tersebut dengan orang lain yang belum menerima ajaran Islam.

Apakah masih adakah ahlu fatrah di zaman sekarang? Menurut pandangan beberapa ulama’, ada yang menanyakan soalan-soalan berikut. Persoalannya pada zaman ini, di mana orang yang tidak mendengarkan al Quran, di mana orang yang tidak mendengar Islam? Islam sudah tersebar di timur dan di barat.  Dengan medium jihad fi sabi lillah antaranya jihad media  terkini,  percampuran dunia satu sama lain, berdekatannya negara dan negeri.  Maka tidak ada satupun alasan yang Islam belum sampai kepadanya.[1] 

Menurut Nadia Putri Mawarni pula,  dalam menjelaskan Implikasi dan Kesesuaian Konsep Ahlu Fatrah pada Masa Sekarang, dapatlah dirumuskan seperti berikut[2]:

1. Masa fatrah tidak akan berulang lagi kerana masa tersebut hanya  terjadi ketika masa risalah kenabian dan pengutusan para nabi dan rasul berlangsung. Sedangkan fasa perutusan nabi dan  rasul sudah berakhir pada masa diutuskan Nabi Muhammad saw.

2. Orang-orang yang belum mengenal Islam disebabkan tidak  seorang mubaligh dakwah di kawasan tempat tinggalnya, atau disebabkan kerana kawasan tempat tinggalnya bukanlah sebuah negara Islam dan lebih didominasi oleh agama-agama selain Islam maka tidak dapat distatuskan sebagai ahlu fatrah.

3. Ahlu fatrah secara subjektif dari ketiadaan seorang nabi dan rasul pada sebuah masa tidak boleh diterapkan pada masa setelah berakhirnya fasa diutuskan nabi dan rasul, seperti sekarang.

KESIMPULAN

Ahlu fatrah yang  berdasarkan  pandangan ulama’ tidak boleh diaplikasikan pada masa sekarang.  Masa fatrah hanya terjadi pada fasa berlangsungnya risalah kenabian. Keberadaan daerah-daerah tertentu yang  belum sampai dengan dakwah-dakwah Islam, tidak menjadikan alasan manusia di dalamnya sebagai ahlu fatrah.

 

RUJUKAN

Al-Bakri, Dr.Z.M. (2023) #1127: Kedudukan Ahlu Fatrah, Maktabah al Bakri. Available at: https://maktabahalbakri.com/1128-kedudukan-ahlu-fatrah/ (Accessed: 21 May 2023).

Nadia Putri Mawarni, Konsep Ahlu Al-Fatrah Dalam Perspektif Para Mufassir, Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam – Banda Aceh2021 M/ 1442 H.

Nashrullah, N. (2021) Bagaimana Amerika Serikat Dan Eropa Melihat Muslim?, Republika Online. Available at: https://khazanah.republika.co.id/berita/qnni9c320/bagaimana-amerika-serikat-dan-eropa-melihat-muslim (Accessed: 21 May 2023).

Siapa Ahlul Fatrah?: Almanhaj (2020) Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama’ah. Available at: https://almanhaj.or.id/4780-siapa-ahlul-fatrah.html (Accessed: 21 May 2023).

YouTube, 25 Feb. 2022, https://youtu.be/lRpztVDgtt8. Accessed 22 May 2023.

Zaman Fatrah (no date) ZAMAN FATRAH. Available at: http://ensiklopediamuslim.blogspot.com/2010/07/zaman-fatrah.html# (Accessed: 21 May 2023).



[1] YouTube, 25 Feb. 2022, https://youtu.be/lRpztVDgtt8. Accessed 22 May 2023.

[2] Nadia Putri Mawarni, Konsep Ahlu Al-Fatrah Dalam Perspektif Para Mufassir, Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam – Banda Aceh2021 M/ 1442 H.

 


[1] Al-Bakri, Dr.Z.M. (2023) #1127: Kedudukan Ahlu Fatrah, Maktabah al Bakri. Available at: https://maktabahalbakri.com/1128-kedudukan-ahlu-fatrah/ (Accessed: 21 May 2023).

[2] Siapa Ahlul Fatrah?: Almanhaj (2020) Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama’ah. Available at: https://almanhaj.or.id/4780-siapa-ahlul-fatrah.html (Accessed: 21 May 2023).

[3] Zaman Fatrah (no date) ZAMAN FATRAH. Available at: http://ensiklopediamuslim.blogspot.com/2010/07/zaman-fatrah.html# (Accessed: 21 May 2023).

 


No comments:

DAKWAH MELALUI TIKTOK DAN KESANNYA KEPADA REMAJA MUSLIM DI MALAYSIA

  DAKWAH MELALUI TIKTOK DAN KESANNYA KEPADA REMAJA MUSLIM DI MALAYSIA   Mohd Amirul Hafiz Ahmad, Solehuddin Shuib, Khairulazhar Samsudin...