OBJEKTIF PENULISAN
Di dalam tulisan ini, akan dijelaskan definisi ahlu fatrah(أهل الفترة) menurut Islam, kategori ahlu fatrah, isu islamophobia dan cara atasinya.DEFINISI AHLU FATRAH
Ahlu fatrah adalah satu istilah dalam
Islam yang merujuk kepada mereka yang hidup pada zaman Nabi Isa as sebelum
kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Zaman tersebut adalah zaman kegelapan
agama. Orang yang hidup pada zaman ini
disebut sebagai ahlu fatrah.[1]
KATEGORI AHLU FATRAH
Kategori ahlu fatrah mencakupi kepada empat kategori berikut[2][3]:
1.
Mereka
yang hidup sebelum Nabi SAW dan sebelum penyebaran ajaran Islam secara meluas.
2.
Mereka
yang hidup di luar wilayah Islam di mana Islam sampai pada masa itu.
3.
Mereka
yang tiada akses terhadap ilmu pengetahuan dan maklumat mengenai Islam.
4.
Mereka
yang terbatas pengetahuannya berkaitan Islam atau belum memahami ajaran agama
dengan baik.
DEFINISI ISLAMIPHOBIA
Islamophobia adalah sikap atau
tindakan yang berdasarkan ketakutan, ketidakpercayaan, atau kebencian terhadap
Islam dan umat Muslim. Hal ini dapat mencakup prasangka negatif, stereotaip,
diskriminasi, atau tindakan kekerasan terhadap individu atau kelompok Muslim.
CARA ATASI ISLAMIPHOBIA
Islamiphobia ini boleh diatasi dengan pelbagai caranya.
Antaranya melalui Pendidikan dan kesedaran, dialog dan interaksi antara agama,
menolak diskirminasi
· Pendidikan dan Kesedaran: Penting untuk meningkatkan
pemahaman tentang Islam dan umat Muslim melalui pendidikan dan kesedaran.
Masyarakat perlu memiliki akses yang lebih baik terhadap pengetahuan tentang
Islam, sejarahnya, praktik-praktiknya, dan sumbangan umat Muslim terhadap
masyarakat. Ini dapat membantu memecahkan stereotaip dan prasangka yang salah
terhadap Islam.
· Dialog dan Interaksi Antara agama: Dorongan dialog dan
interaksi positif antara umat Muslim dan non-Muslim sangat penting. Melalui
dialog saling mengerti, ketakutan dan kesalahfahaman dapat dikurangi.
Masyarakat perlu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmoni dan saling
mendukung antara berbagai komuniti agama.
· Menolak Diskriminasi: Masyarakat perlu bersatu dalam
menolak diskriminasi terhadap umat Muslim. Hal ini meliputi mendukung perundangan
yang melindungi hak-hak awam dan kebebasan beragama umat Muslim, serta
melaporkan kes-kes Islamophobia kepada pihak berwajib.
· Memerangi Stereotaip dan Propaganda
Negatif: Diperlukan
upaya untuk menentang dan membaiki stereotaip dan propaganda negatif tentang
Islam dan umat Muslim. Media, pendidikan, dan individu mestilah bertanggung
jawab dalam menghidangkan informasi yang tepat dan objektif tentang Islam, dan
mendedahkan dan menentang narasi yang memburukkan Islam.
· Memperkuat Kerjasama Antara agama: Meningkatkan kerjasama antara komuniti
Muslim dan non-Muslim dalam kegiatan sosial, ekonomi, budaya, dan medan amal
dapat membangun pemahaman dan rasa saling percaya mempercayai. Ini dapat
membantu memecahkan prasangka dan mempromosikan nilai-nilai persaudaraan dan
kesatuan.
· Melibatkan Pemimpin Agama dan
Masyarakat: Pemimpin
agama dan masyarakat memainkan penting penting dalam memerangi Islamophobia.
Mereka mestilah lantang mempromosikan sifat toleransi, perdamaian, dan saling pengertian,
serta mengambil tindakan tegas dalam mengatasi diskriminasi dan kebencian terhadap
umat Muslim.
Berikut dijelaskan berkaitan konsep
ahlu fitrah dalam konteks masa kiniKonsep ahlu fatrah memiliki beberapa
implikasi dalam konteks masa kini. Meskipun konsep ini secara khusus merujuk
pada individu-individu yang hidup sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW dan
penyebaran ajaran Islam secara luas, ada beberapa pemikiran yang terkait dengan
masa kini:
· Pertimbangan bagi individu yang belum
menerima ajaran Islam
Ahlu fatrah pada asasnya menjelaskan peri pentingnya pengetahuan dan
pemahaman tentang agama. Bagi individu yang belum menerima ajaran Islam,
terdapat tanggung jawab untuk mencari kebenaran agama dan berusaha untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar. Ini mengimplikasikan perlunya usaha aktif
dalam pencarian ilmu dan maklumat tentang Islam, serta penelitian yang
sungguh-sungguh terhadap ajaran agama.
· Penghormatan terhadap keadilan dan
kebijaksanaan Allah
Konsep ahlu fatrah mengingatkan kita
akan keadilan dan kebijaksanaan Allah SWT . Allah adalah Maha Adil dan Maha
Bijaksana dalam menilai setiap individu berdasarkan pengetahuan, usaha, dan
keadaan mereka. Dalam konteks masa kini, ini menunjukkan bahwa setiap orang
akan dinilai oleh Allah SWT berdasarkan situasi dan kondisi mereka, termasuk
kesempatan untuk menerima ajaran Islam dengan sepenuhnya.
· Pentingnya dakwah dan penyampaian
ajaran Islam
Konsep ahlu fatrah menekankan
pentingnya dakwah dan penyampaian ajaran Islam kepada individu-individu yang
belum menerima wahyu Islam. Ini mengimplikasikan pentingnya upaya dakwah yang
berterusan dan penyebaran pengetahuan tentang Islam secara luas. Individu yang
belum menerima ajaran Islam perlu diberikan kesempatan untuk memahami ajaran
agama dengan baik dan membuat pilihan yang sadar dan terinformasi.
· Penghargaan terhadap pengetahuan dan
pemahaman agama
Konsep ahlu fatrah menunjukkan bahwa
individu-individu yang hidup dalam keadaan jahil atau keterbatasan pengetahuan
tentang Islam masih memiliki tanggung jawab untuk mencari kebenaran. Ini
mendorong umat Muslim untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka
tentang ajaran agama, serta berbagai pengetahuan tersebut dengan orang lain
yang belum menerima ajaran Islam.
Apakah masih adakah ahlu fatrah di
zaman sekarang? Menurut pandangan beberapa ulama’, ada yang menanyakan
soalan-soalan berikut. Persoalannya pada zaman ini, di mana orang yang tidak
mendengarkan al Quran, di mana orang yang tidak mendengar Islam? Islam sudah
tersebar di timur dan di barat. Dengan
medium jihad fi sabi lillah antaranya jihad media terkini,
percampuran dunia satu sama lain, berdekatannya negara dan negeri. Maka tidak ada satupun alasan yang Islam
belum sampai kepadanya.[1]
Menurut Nadia Putri Mawarni pula, dalam menjelaskan Implikasi dan Kesesuaian
Konsep Ahlu Fatrah pada Masa Sekarang, dapatlah dirumuskan seperti berikut[2]:
1. Masa fatrah tidak akan berulang lagi
kerana masa tersebut hanya terjadi
ketika masa risalah kenabian dan pengutusan para nabi dan rasul berlangsung.
Sedangkan fasa perutusan nabi dan rasul
sudah berakhir pada masa diutuskan Nabi Muhammad saw.
2. Orang-orang yang belum mengenal
Islam disebabkan tidak seorang mubaligh
dakwah di kawasan tempat tinggalnya, atau disebabkan kerana kawasan tempat
tinggalnya bukanlah sebuah negara Islam dan lebih didominasi oleh agama-agama
selain Islam maka tidak dapat distatuskan sebagai ahlu fatrah.
3. Ahlu fatrah secara subjektif dari
ketiadaan seorang nabi dan rasul pada sebuah masa tidak boleh diterapkan pada
masa setelah berakhirnya fasa diutuskan nabi dan rasul, seperti sekarang.
KESIMPULAN
Ahlu fatrah yang berdasarkan pandangan ulama’ tidak boleh diaplikasikan
pada masa sekarang. Masa fatrah hanya
terjadi pada fasa berlangsungnya risalah kenabian. Keberadaan daerah-daerah
tertentu yang belum sampai dengan
dakwah-dakwah Islam, tidak menjadikan alasan manusia di dalamnya sebagai ahlu
fatrah.
RUJUKAN
Al-Bakri, Dr.Z.M. (2023) #1127: Kedudukan Ahlu Fatrah, Maktabah
al Bakri. Available at: https://maktabahalbakri.com/1128-kedudukan-ahlu-fatrah/
(Accessed: 21 May 2023).
Nadia Putri Mawarni, Konsep Ahlu Al-Fatrah Dalam Perspektif Para
Mufassir, Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam – Banda Aceh2021 M/ 1442 H.
Nashrullah, N. (2021) Bagaimana Amerika Serikat Dan Eropa
Melihat Muslim?, Republika Online. Available at:
https://khazanah.republika.co.id/berita/qnni9c320/bagaimana-amerika-serikat-dan-eropa-melihat-muslim
(Accessed: 21 May 2023).
Siapa Ahlul Fatrah?: Almanhaj (2020) Media Islam Salafiyyah,
Ahlussunnah wal Jama’ah. Available at: https://almanhaj.or.id/4780-siapa-ahlul-fatrah.html
(Accessed: 21 May 2023).
YouTube, 25 Feb. 2022, https://youtu.be/lRpztVDgtt8. Accessed 22 May
2023.
Zaman Fatrah (no date) ZAMAN FATRAH. Available at:
http://ensiklopediamuslim.blogspot.com/2010/07/zaman-fatrah.html# (Accessed: 21
May 2023).
[1] YouTube,
25 Feb. 2022, https://youtu.be/lRpztVDgtt8. Accessed 22 May 2023.
[2] Nadia Putri Mawarni, Konsep Ahlu Al-Fatrah Dalam Perspektif Para
Mufassir, Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam – Banda Aceh2021 M/ 1442 H.
[1] Al-Bakri,
Dr.Z.M. (2023) #1127: Kedudukan Ahlu Fatrah, Maktabah al Bakri.
Available at: https://maktabahalbakri.com/1128-kedudukan-ahlu-fatrah/
(Accessed: 21 May 2023).
[2] Siapa Ahlul
Fatrah?: Almanhaj (2020) Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama’ah.
Available at: https://almanhaj.or.id/4780-siapa-ahlul-fatrah.html (Accessed: 21
May 2023).
[3] Zaman
Fatrah (no date) ZAMAN FATRAH. Available at:
http://ensiklopediamuslim.blogspot.com/2010/07/zaman-fatrah.html# (Accessed: 21
May 2023).