Kualiti da'i Siri 8 bahagian v

Assalamu'alaikum wbth,

Sahabat/akhowat yang dirahmati Allah sekalian,

Sama-samalah para mahasiswa yang bercuti panjang kali ini dapat memanfaatkan masa cuti ini untuk melakukan pelbagai amal yang boleh mendidik jiwa, minda dan fizikal.

Baru-baru ini seorang pendidik saya ada mengingatkan kami tatacara menentukan keutamaan, katanya:

`Utamakan perkara yang terpenting daripada yang penting-penting'.

Dalam hidup kita sememangnya banyak perkara yang perlu dilakukan. Kita perlu prioritize gerakerja kita agar proses tarbiah yang kita lalui itu tersusun dan ada peningkatan.


`Recap' apa yang telah disebut dalam siri-siri lalu:

Hal yang ingin diperkatakan kali ini ialah kesan-kesan iman yang mendalam dalam diri seorang pendakwah.

Antara kesan-kesan iman yang mendalam dalam diri seorang da'i ialah seperti berikut:-
a. Lahir dalam dirinya rasa cinta pada Allah SWT
b. Lahir dalam dirinya rasa takut pada Allah SWT
c. Lahir dalam dirinya rasa harap pada Allah sWT
d. Lahir dalam dirinya rasa cinta pada Ar Rasul SAW
e. Lahir dalam dirinya kenikmatan dalam melakukan ibadah pada Allah SWT
f. Lahir dalam dirinya cemburu dan benci kerana Allah SWT terhadap ketidak ketaatan pada Allah SWT.

Izinkan saya untuk menjelaskan hal berkaitan hakikat cinta pada Ar Rasul SAW.



Berikut ini ada beberapa hal yang berhubungan dengan kecintaan kita kepada Rasulullah saw.

a. Wajib mencintai Nabi SAW melebihi cintanya kepada diri sendiri.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam ra. bahwa dia berkata:
Kami pernah bersama Nabi SAW sementara beliau menggandeng tangan Umar bin Khatthab ra, maka Umar berkata kepada beliau: Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku. Maka Nabi bersabda: Tidak, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya! Hingga kamu lebih mencintai aku dari pada dirimu sendiri. Umar berkata kepadanya: Sesungguhnya sekarang engkau lebih aku cintai dari pada diriku sendiri. Nabi bersabda:“Sekarang wahai Umar.” (H.R Bukhari)

b. Wajib mencintai Nabi melebihi cintanya kepada orang tua dan anak.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah di antara kalian beriman sehingga aku lebih dicintai dari pada orang tua dan anaknya.
(H.R Bukhari)

c. Wajib mencintai Nabi melebihi cintanya kepada keluarga, harta dan seluruh manusia.

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Tidaklah seorang hamba beriman sehingga aku lebih dicintai kepadanya dari pada keluarganya, hartanya dan seluruh manusia.(H.R Bukhari)


Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul- Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (At Taubah 24).

Imam Al Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat di atas: Apabila semua perkara dan urusan di atas lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah maka tunggulah datangnya bencana dan adzab dari Allah yang akan menimpa kalian. (Mukhtashar Ibnu katsir-Syekh Nasib Ar Rifa'I)


Bagi yang mencintai Rasulullah akan mendapatkan hasilnya baik di dunia maupun di akhirat antaranya adalah:

1.Cinta kepada Nabi boleh mendatangkan manisnya iman.

Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari Anas ra. bahwa Nabi bersabda:
Tiga perkara, barangsiapa yang berada di dalamnya maka ia akan mendapatkan manisnya iman; bahwa Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selainnya , bahwa ia mencintai seseorang dan tidak mencintai kecuali hanya karena Allah, dan ia benci kembali kepada kekafiran seperti kebencian dia bila dilemparkan ke dalam api.(Muttafaqun alaih)

Erti manisnya iman sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama adalah merasakan lezatnya segala ketaatan dan siap menderita karena agama serta mengutamakan itu dari pada seluruh materi dunia.
(Fathul Bari 1/61)

2. Orang yang mencintai Nabi SAW akan tinggal bersamanya di akhirat.

Telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik ra bahwa ia berkata:

Pernah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah lalu bertanya: Wahai Rasulullah kapan hari kiamat datang? Beliau bersabda: Apa yang kamu persiapkan untuknya? Ia menjawab: cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasul-Nya. Beliau bersabda: Engkau akan bersama orang yang kamu cintai. Anas berkata: Kami tidak bergembira setelah masuk Islam lebih daripada mendengar sabda beliau: Sesungguhnya kamu bersama orang yang kamu cintai.

Anas ra.berkata: Saya mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar dengan harapan saya dapat berkumpul bersama mereka walaupun saya tidak beramal seperti mereka.

Comments

Popular posts from this blog

Respon: Bagaimana bertaaruf berkesan 2?

Pengajaran daripada Surah Al Muzammil

KELEBIHAN DO'A RABITHAH