BEBERAPA PERKATAAN ULAMA MENGENAI QIYAMUL LAIL

Salam,

Sahabat/ah yang dirahmati Allah SWT, Marilah sama-sama kita mantapkan keruhanian kita dengan melakukan qiyamullail.Inilah bekalan kita di atas jalan dakwah ini.


1)Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata:”Aku tidak tahu ada perbuatan yang lebih berat daripada Qiyamul Lail dan berinfaq.”

Dikatakan kepada Hasan Al-Bashri: ”Kenapa orang-orang yang bertahajjud menjadi manusia yang paling tampan di akhirat?”. Hasan Al-Bashri menjawab: ”Kerana mereka dahulu berdua-duaan dengan Allah di malam hari, maka Allah memberikan mereka pakaian dari cahaya-Nya.”

2)Hassan bin Shalih mempunyai budak wanita, lalu ia menjualnya kepada salah satu kaum. Di tengah malam budak wanita tersebut bangun lalu berkata: “Hai penduduk negeri ini, solahlah kamu”. Kaum tersebut berkata: “Apakah solah subuh sudah tiba?” Budak wanita tersebut bertanya kepada mereka: “Apakah kamu hanya mengerjakan solat wajib?”. Mereka menjawb: “Ya”. Budak wanita tersebut segera pergi kepada Hassan bin Shalih lalu berkata: “Tuanku engkau telah menjualku kepada kaum yang hanya mengerjakan solat wajib. Tolonglah ambil kembali aku dari mereka.” Lalu Hassan bin Shalih mengambil budak tersebut dari kaum itu.

3)Ar-Rabi’ berkata: “Aku pernah menginap di rumah Imam Syafi’i Radiallahu anhu beberapa malam dan ternyata ia hanya tidur sebentar setiap malam”.

4)Abu Hanifah menghidupkan separuh malam. Pada suatu hari, ia berjalan melewati salah satu kaum, lalu mereka berkata tentang dirinya: “Orang ini menghidupkan seluruh malamnya (Qiyamullail semalaman penuh).” Mendengar kaum tersebut berkata seperti itu tentang dirinya, Abu Hanifah berkata: “Aku malu disifati dengan sesuatu yang tidak aku kerjakan.” Setelah itu Abu Hanifah menghidupkan seluruh malam.

5)Abu Al-Juwairiyah berkata: “Aku menemani Abu Hanifah selama enam bulan dan setiap waktu tersebut, ia tidak pernah meletakkan lambungnya di atas tanah (tidak tidur).”

6)Salah seorang pencari hadits datang kepada Imam Ahmad, lalu menginap dirumahnya. Imam Ahmad menyiapkan air wudhu’ untuk pencari hadits itu. Kemudiannya, Imam Ahmad hairan ketika mendapati air wudhu’ tersebut tetap elok tidak terusik seperti asalnya. Maka Imam Ahmad berkata kepada pencari hadits itu: “Engkau pencari hadits, namun engkau tidak Qiyamul Lail?”.

7) Orang salih berkata: “Hai orang-orang malam, bersungguh-sungguhlah kamu. Barangkali ada do’a yang tidak ditolak. Tidak akan mampu berqiyamullail, melainkan orang yang bersemangat dan bertekad tinggi.”


wsm

Comments

Popular posts from this blog

Respon: Bagaimana bertaaruf berkesan 2?

Pengajaran daripada Surah Al Muzammil

KELEBIHAN DO'A RABITHAH