Saturday, February 13, 2010

Nature of struggle between al Haq and Al batil siri 2

Assalamu'alaikum wbth,

Sambungan daripada siri lalu berkaitan sunnah pertarungan al haq dan al batil. Semoga bermanfaat untuk kita semua di dalam memahaminya insha Allah.


Melampaui batas (Baaghiah)

Begitu juga, sudah menjadi sunnah Allah bahawa kekuatan/kekuasaan yang ada pada al Batil akan membuatkannya semakin baaghiah dan menindas pihak al Haq. Yakni, mereka akan menggunakan kekuatan dan kekuasaan itu melalui jalan kotor.

"Sesungguhnya orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan..." (al Anfaal:36)


"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilan kawan-kawan syaitan itu, kerana sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah" (an Nisaa: 76)


Maka dengan itu, menjadi satu kemestian untuk pihak al Haq mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka dari keganasan al Batil:


"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang supaya menggentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahui; sedang Allah mengetahui. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi." (al Anfaal:60)

Terdapat musuh yang kita tidak tahu seperti mereka yang membuat perdamaian dengan kita tetapi sebenarnya menyembunyikan rasa permusuhan mereka terhadap muslimin. Oleh itu, bila mereka melihat kekuatan kita, mereka tidak jadi untuk mengganas terhadap kita.

Kemenangan pada al Haq akhirnya

Keputusan akhir sesuatu pertarunganlah yang penting. Kalau seseorang itu kalah di pusingan awal tetapi menang di pusingan akhir, maka dia dikira menang.


"...maka jika Allah mengkehendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu; dan Allah menghapuskan yang batil dan membenarkan yang Haq dengan kalimatNya..." (asy Syuura: 24)


"Sebenarnya Kami melontarkan yang Haq kepada yang batil lalu yang Haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap..." (alAnbiyaa':18)


"Dan sesungguhnya telah tetap janji. Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi Rasul, (iaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat kemenangan. Dan sesungguhnya tentera Kami itulah yang pasti menang." (Ash Shaffat:171-173)



"Dan sekiranya orang-orang kafir memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah) kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong." (al Fath: 22)

"Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu." (al Fath: 23)

"Allah telah menetapkan: 'Aku dan Rasul-rasuIKu pasti menang.' Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (al Mujaadilah: 21)

Oleh itu, sudah menjadi peraturan dan janji Allah yang al Haq akan menang akhimya.

Penyeksaan dan Penangguhan Kemenangan

Begitu juga, Allah boleh melambatkan kemenangan untuk memberikan kemenangan yang lebih baik dan besar.

Umpamanya Allah menangguhkan kemenangan Rasulullah s.a.w. sehingga tiga tahun sebelum kewafatannya. Tetapi kemenangan itu sangat besar sehingga semua kabilah di semenanjung Arab masuk Islam pada tahun itu sahaja. Bahkan Allah memberi alamat tentang kemenangan ini sebelum penaklukan Mekah berlaku lagi. FirmanNya dalam surah Makkiyyah:

"Apabila telah datang pertotongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk ke dalam agama Allah berbondong-bondong (kabilah demi kabilah)." (an Nasr:1-2)

Begitu juga sebelum kemenangan itu, orang-orang beriman akan mengalami kesusahan, halangan dan penyiksaan. Ini juga sebahagian dari sunnah Allah di mana kadangkala Allah memberi kemenangan yang sementara kepada pihak al Batil."...Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pengajaran); dan supaya Allah membedakan orang yang beriman (dengan orang yang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikaNya syuhada (sebagai hikmah). Dan Allah tidak menyukai orang yang zalim." (ali Imran: 140)


Sambungan...syarat kemenangan

No comments:

DAKWAH MELALUI TIKTOK DAN KESANNYA KEPADA REMAJA MUSLIM DI MALAYSIA

  DAKWAH MELALUI TIKTOK DAN KESANNYA KEPADA REMAJA MUSLIM DI MALAYSIA   Mohd Amirul Hafiz Ahmad, Solehuddin Shuib, Khairulazhar Samsudin...